Selasa, 27 September 2016

"Miracle Tree" DAUN KELOR

Kelor juga disebut sebagai Moringa oleifera dan merupakan tumbuhan dari jenis suku Moringaceae. Daunnya berbentuk bulat lonjong dan ukurannya yang kecil tersusun rapi pada sebuah tangkai, biasanya dimasak sebagai sayur untuk pengobatan dan menjaga kesehatan, dan tumbuhan ini juga memiliki tinggi batang sekitar 7 sampai 11 meter, memiliki bunga dengan warna putih kekuning-kuningan yang mengeluarkan bau dengan aroma bau semerbak, serta memiliki buah dengan bentuk segitiga memanjang biasa nya di sebut kelentang dan biasanya juga bisa dimasak sebagai sayur.

Dunia tak selebar daun kelor
Penelitian pada manfaat daun kelor dimulai dari daunnya, lalu kulit batang, buah dan bijinya, telah dimulai sejak tahun 1980, negara yang tradisi penduduknya menanam pohon kelor adalah somalia, etiopoa, sudan, karena pohon kelor merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari sebagai sayuran dan berfungsi untuk menjaga kesehatan, dan juga hasil dari tanaman ini di perjual belikan. Kegunaan lain dari daun kelor yaitu untuk menjaga tanah agar tidak longsor, air hujan dapat di tahan oleh sistem akar tumbuhan kelor yang sangat rapat, hal ini telah digunakan di kawasan Konso dan juga Arba Minch, juga digunakan sebagai konservasi tanah, terasering. dan ketika musim kemarau datang, akar disekitar pohon kelor yang menyimpan air akan menjadi sumber air bagi tanaman lainnya. baca juga manfaat daun sirsak.


Organisasi kesehatan dunia WHO menganjurkan bagi anak-anak dan bayi yang masih didalam masa pertumbuhan untuk mengkonsumsi ini karena manfaat daun kelor sangat baik, karena ternyata mengandung :
  • Diketahui bahwa mengandung Potasium Tiga kali lipat dari pada pisang.
  • Juga mengandung Kalsium Empat kali lipat lebih banyak daripada susu.
  • Dan juga di ketahui memiliki Vitamin C Tujuh kali lipat daripada jeruk.
  • Mengandung Vitamin A Empat kali lipat lebih banyak dari pada wortel.
  • Juga memiliki Dua kali lipat protein dari pada susu.
Organisasi inilah yang menobatkan pohon kelor sebagai miracle tree setelah melakukan penelitian dan mengetahui manfaat daun kelor lah yang berjasa sebagai penjaga kesehatan yang bisa didapatkan dengan harga murah selama 40 tahun pada negara-negara termiskin di dunia ini. dan berikut Khasiat daun kelor.

Minggu, 25 September 2016

Sidang Umum PBB Bahas Ancaman Bakteri Kebal Obat

Pada hari ketiga Rabu (21/9), 193 negara-negara berkembang dan maju berkumpul di markas PBB di New York untuk membahas tentang “ancaman berbahaya” dari bakteri super (super-bugs) atau bakteri kebal obat.       


NEW YORK
Dalam sejarah sidang majelis umum PBB, hanya ada tiga penyakit yang pernah diangkat pembahasannya, yaitu: HIV, Ebola, dan penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.
Komitmen negara-negara ini meliputi aksi global yang mendukung grup koordinasi pemberantasan resistansi antimikrobial. Selain komitmen internasional untuk bekerja sama untuk mendorong inovasi dan penelitian lebih lanjut, negara-negara berkembang juga berjanji untuk meningkatkan kemampuan diagnosis tenaga kesehatan dan menginformasi masyarakat lebih menyeluruh tentang penyalahgunaan antibiotik, serta inisiatif lokal untuk menanggulangi penyalahgunaan antibiotik.
Ada tiga penyebab terjadinya resistensi antimikroba yang pada dasarnya adalah mutasi genetik bakteri untuk bertahan hidup. Evolusi ini terjadi karena penyalagunaan antibiotik berlebihan oleh manusia, penggunaan antibiotik pada hewan ternak yang dikonsumsi manusia, dan pertahanan alami yang dibentuk oleh organisme sendiri.
Sejak ditemukannya penisilin pada tahun 1928, sang penemu, Alexander Flemming dan beberapa ilmuwan telah memperingatkan akan bahaya bakteri super yang resisten terhadap antibiotik. Seabad kemudian, bakteri super menewaskan 700 ribu orang per tahun
Data Komite Pengendalian Resistensi Antimikobra tahun 2000 menunjukkan, 70 persen penggunaan antibiotik yang diresepkan dokter tidak sesuai. Pada penelitian lanjutan tahun 2009 yang dilakukan terhadap 20 rumah sakit besar, pengendalian resistensi antimikroba juga belum memuaskan
Selain komitmen kerja sama internasional, negara-negara ini juga berjanji untuk lebih ketat meregulasi perusahaan farmasi yang menjual antibiotik, termasuk pengaturan pemasaran antibiotik dan pemberian resep antibiotik berdasarkan insentif ekonomi dari industri farmasi.